Sri Ratna Sari
Sri Ratna Sari
  • Jan 13, 2022
  • 3712

Fahira Idris Serap Aspirasi dan Berikan Piagam Penghargaan DPD RI Kepada Guru SDN Rambutan 03 Pagi Ciracas Jakarta Timur

Jakarta - Fahira Idris Anggota DPD RI Dapil Provinsi DKI Jakarta hari ini lakukan Serap Aspirasi di bidang pendidikan di SDN Rambutan 03 Pagi Ciracas Jakarta Timur.

Kedatangan Fahira Idris selaku Anggota DPD RI, sangat memberikan angin segar bagi Guru-guru SDN Rambutan 03 Pagi Ciracas Jakarta Timur. Rabu (12/01/2022), Fahira Idris duduk satu ruangan bersama guru-guru dan salah satu Organisasi pemerhati pendidikan BANG JAPAR untuk mendengarkan aspirasi masyarakat khususnya di dunia pendidikan.

Diawali dengan membacakan puisi yang bertema pendidikan kemudian menyemangati guru-guru agar dapat menyampaikan masukkan atau kendala yang di alami selama menjadi guru dan masa Pandemi Covid-19 ini. Tak lupa apresiasi disampaikan juga atas prestasi yang diraih oleh SDN Rambutan 03, ketika melihat piala yang tertata di sepanjang koridor sekolah.

Selain itu, Fahira Idris dan timnya memberikan piagam penghargaan DPD RI sebagai Pahlawan Pendidikan Jakarta bagi kKepala Sekolah dan semua guru atas ilmu, pengabdian dan dedikasinya dalam menumbuhkan serta mengembangkan karakter pelajar di DKI Jakarta, menjadi generasi penerus bangsa yang beriman teguh, berakhlak mulia, berguna bagi masyarakat, Nusa dan Bangsa.

Hal ini beliau lakukan setelah melihat kenyataan betapa sulitnya mengajar siswa di saat pandemi ini, dimana orang tua harus berusaha sekuat tenaga untuk membantu putra-putrinya belajar di rumah. Dan banyak keluhan yang dirasakan orang tua ketika belajar jarak jauh (PJJ ) ini.

Namun guru merangkap sebagai orang tua yang harus mengajar siswa dan anak pribadinya perlu berbagai cara dan penuh kesabaran untuk mencerdaskan anak bangsa serta tuntutan jaman yang serba Digital sesuai perkembangan tekhnologi memasuki era 5.0.

Pada kesempatan itu, Fahira Idris ingin sekali mendengarkan langsung apa, bagaimana perjuangan dan kegiatan guru melalui forum diskusi dengan tema : Serap Aspirasi Permasalahan Bapak/Ibu Sekolah”. Betapa antusiasnya para guru menyampaikan apa yang di alami oleh mereka khususnya dalam bidang peningkatan karir dan kesejahteraan dengan tidak mengesampingkan berbagai kiat dalam mengajar saat Pandemi dan memasuki era new Normal serta pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen yang sekarang di terapkan di semua sekolah mulai dari TK/ PAUD sampai SMA/SMK serta PKBM.

Kegiatan PTM ini merujuk SKB 4 menteri dan SK Kadis Provinsi DKI Jakarta No 1363 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran tatap Muka Terbatas pada masa pandemi COVID-19.Fahira Idris berjanji akan menyampaikan aspirasi atau kendala yang dihadapi dilapangan seputar pendidikan, saat rapat dengan anggota dewan ataupun di sampaikan langsung pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Hal-hal tersebut antara lain. Pertama Nunut Mutmainah menyampaikan kegalauannya, ini juga yang di rasakan oleh banyak guru agama honorer khususnya yang ada di DKI Jakarta . bahwa rekrutmen PPPK (guru) hanya terbatas guru umum sedangkan guru agama tidak di fasilitasi, dimanakah peran KEMENAG yang notabene perlu guru agama sebagai pondasi akhlak religi dalam membangun negara.

Ada Pula yang di sampaikan oleh Diding Sulaiman betapa banyaknya aplikasi yang diluncurkan oleh KEMENAG yang harus diisi oleh guru agama, diantaranya SIMPATIKA, Siaga Pendis namun kenyataannya para guru honorer tidak bisa mengikuti tes CPNS dan PPPK.

Ikut ambil bagian juga Kepala Sekolah SDN Rambutan 03 Ciracas Jakarta Timur, Tuti Agiawati menyampaikan aspirasinya karena hal ini yang di rasakan oleh sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta terkait rekrutmen ASN dalam katagori PPPK. keresahan yang dirasakan oleh kepala sekolah maupun guru yaitu ketika lulus PPPK dan di tempatkan di sekolah yang bukan sekolah induknya, dengan demikian akan terjadi kekosongan/kekurangan guru di sekolah tersebut, begitu juga dengan swasta banyak sekali yang beralih ke sekolah negeri.

Analisis kebutuhan yang di gunakan dalam rekrutmen PPPK tidak sesuai realita kondisi saat ini.Tak ketinggalan kesejahteraan guru honor di ajukan juga oleh Ahmad Muzaki terkait dana pendidikan yang akan di ajukan oleh dewan sebesar 30 persen untuk kesejateraan guru, termasuk guru honorer.Masalah Bantuan Operasional sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) pun di singgung pula oleh zaki, karena pagu untuk RKAS yang ada sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.

Baik jenis maupun nominalnya..Dari sekian banyak keluhan dan aspirasi yang di sampaikan sekali lagi Fahira Idris berjanji akan menindaklanjutinya. Beliau juga manambahkan bahwa keadaan/situasi negara saat ini yang belum stabil dalam berbagai bidang. Harapannya semoga apa yang disampaikan melalui diskusi kali dapat tersampaikan dan mendapat pencerahan baik untuk kesejahteraan guru maupun perkembangan pendidikan di Indonesia.

Kegiatan di lakukan selain serap aspirasi permasalahan, juga dilaksanakan serah terima piagam Penghargaan DPD RI dari Ibu Fahira Idris kepada semua guru-guru, dilanjutkan Foto bersama-sama dengan Bang Japar Komwil Jaktim, Komcam Ciracas, Satgas dan Srikandi Bang Japar Komcam Ciracas Jakrta Timur. (Hendi)

Bagikan :

Berita terkait

MENU