Tren Kematian Covid-19 Meningkat, Pemkot Tangsel Berlakukan Pembatasan dan Pelarangan Kerumunan Masyarakat

    Tren Kematian Covid-19 Meningkat, Pemkot Tangsel Berlakukan Pembatasan dan Pelarangan Kerumunan Masyarakat

    Tangsel - Tren kematian Covid-19 meningkat. Pemkot Tangsel memberlakukan pembatasan dan pelarangan kerumunan masyarakat termasuk natal dan tahun baru (nataru).

    Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan angka kematian bulan desember tertinggi dari masa sembilan bulan pandemi covid-19. Untuk mencegah peningkatan penyebaran dan penularan covid-19, Pemkot mengeluarkan kebijakan pengetatan aktivitas masyarakat sejak tanggal 18 Desember sampai dengan tanggal 8 Januari sesuai intruksi pemerintah pusat yang melarang aktivitas natal dan perayaan tahun baru. Bila melanggar, akan dikenakan sanksi.

    "Bulan ini, baru masuk minggu kedua, angka kematian mencapai 30, padahal periode bulan november sebanyak 30-an, " terangnya saat rapat lintas sektoral di Balaikota Tangsel, Kecamatan Ciputat, Kamis (17/12).

    "Atas dasar itu, kami melakukan pembatasan kegiatan peribadatan natal di gereja dan perayaan tahun baru termasuk larangan menyalakan kembang api, " tambahnya.

    Ia menambahkan pengetatan akan diberlakukan mulai tanggal 18 Desember-8 Januari. Masyarakat diminta untuk tak melanggar pembatasan aktivitas yang diberlakukan pemerintah. "Mulai hari Jumat (18/12), tidak boleh ada aktivitas yang mengundang kerumunan, baik kegiatan keagamaan, hajatan maupun aktivitas yang mengundang keramaian, " terangnya.

    " juga akan ada pembatasan kegiatan operasional   pusat pemberlanjaan, cafe, restoran dan lainnya sampai pukul 19.00 WIB, " imbuhnya

    Airin juga meminta Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 terutama RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan mampu melakukan penindakan bila menemukan aktivitas kerumunan di wilayahnya.

    "Satgas Covid-19 tingkat RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan jangan sungkan - sungkan membubarkan keramaian yang terjadi bila menemukan pelanggaran. Apabila terbukti menyalahi aturan, berikan sanksi kepada pelaku kerumunan, " tegasnya

    Walikota dua periode ini menambakan pemkot juga akan menerjunkan personel untuk membantu TNI/Polri di Posko Komando Taktis (Poskotis) Nataru sejak tanggal 21 Desember-4 Januari. "Kita akan menerjunkan personel Kesehatan, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi (satpol) Pamong Praja (PP) untuk pengamanan nataru, " katanya.

    Pemberlakukan pengetatan perilaku masyarakat diharapkan mampu mengurangi penyebaran angka covid-19 yang meningkat. Bila tak dicegah, maka kasus kematian akan selalu tinggi."Apabila kita mampu menekan penyebaran covid-19, angka kematian akan menurun. Untuk itu, pentingnya perilaku disiplin prokes harus diterapkan di masyarakat supaya terbebas dari penularan penyakit covid-19 yang mematikan, " tukasnya. (RSD)

    Sri Ratna Sari

    Sri Ratna Sari

    Artikel Sebelumnya

    Pemkot Tangsel Dapat Penghargaan Dari KASN

    Artikel Berikutnya

    Pemkot Tangsel Dapat Predikat Sangat Inovatif...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri Kolaborasi Dengan Royal Thai Police Tangkap Bandar Narkoba DPO Red Notice di Bangkok, Thailand
    Bareskrim Polri Berhasil Amankan DPO Pengendali Clandestine Lab di Bali Asal Ukraina, Dirtipidnarkoba: Bukti Tegas Perang Melawan Narkoba
    Jajaran Kodam XIV/Hsn di Wilayah Sulsel Berikan Bantuan kepada Korban Banjir
    Cek Kesiapan Nataru, Kapolda Banten Bersama Pj Gubernur Tinjau Pelabuhan BBJ dan Ciwandan
    Bhabinkamtibmas Polsek Ciputat Timur Amankan Kebaktian Natal Anak Sekolah Minggu di GGP Elim

    Ikuti Kami