Tangsel - Naiknya harga kedelai akibat banyak faktor penyerta yang tidak semua pengrajin mengetahui. Selain pasokan berkurang dari negara importir, juga lamanya pengiriman melalui kapal laut.
Kabid Perindustrian, Disperindag Kota Tangsel Ferry Payacun bersama rombongan kemarin Kamis (7/01) tiba. Sebagaimana yang disampaikan bahwa, berdasarkan informasi diterima oleh Disperindag, pertama memang suplai dari negara pemasok mengurangi kuota ke Indonesia akibat permintaan Tiongkok cukup besar. Kedua kapal yang mengangkut kacang kedelai menuju Indonesia jarang, sehingga harus ikut yang ke Singapura, sehingga waktunya lama.
“Jadi banyak penyebab mengapa harga kacang kedelai naik. Itulah hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan, ” ujar Ferry.
Ketua KTJ H Rujito menjelaskan mendapat kabar dari Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Jakarta Selatan, diminta oleh importir menjual kacang kedelai Rp 8.500 / kg dari harga semula Rp 9.300. belum diketahui, apakah ada intervensi dari Pemprov DKI atau seperti apa. Jadi ada selisih Rp 800 rupiah per/kg. Angka ini cukup besar bagi perodusen tempe dan koperasi.
“Saya apresiasi ada perhatian pemerintah (Disperindag) Tangsel sangat cepat turun dan kami berharap seperti di DKI harga bisa turun, meski kuotanya (subsidinya) tidak sama dengan di DKI, ” imbuhnya. (RSD, DIN)